Penyerangan Mako Polres Tarakan, Lima Anggota Polisi Terluka

Media Partner PWRI DPC Kota Cirebon | Lintas Suku, Agama dan Budaya

Tarakan – Borneoindonesianews.com,- Sebuah insiden terjadi di Markas Komando (Mako) Polres Tarakan pada Senin (24/2) malam sekitar pukul 23.00 WITA. Sejumlah oknum anggota TNI diduga melakukan penyerangan ke markas kepolisian tersebut, mengakibatkan lima anggota Polres Tarakan mengalami luka-luka.

Menurut informasi yang dihimpun, sekelompok oknum TNI yang diperkirakan berjumlah sekitar 20 orang tiba di lokasi menggunakan truk berwarna hijau. Mereka datang dari arah tempat hiburan malam (THM) dan berhenti di depan Bank Mandiri, Jalan Yos Sudarso. Setelah turun dari kendaraan, kelompok tersebut berjalan kaki menuju Mako Polres Tarakan sambil membawa batu, kayu, dan besi.

Setibanya di lokasi, mereka diduga langsung melakukan pemukulan terhadap dua anggota kepolisian yang sedang berjaga, yakni Bripda Muhammad Nur Rizky dan Bripda Rahmat Kurniawan. Selain itu, mereka juga melakukan pengerusakan terhadap beberapa fasilitas di Mako Polres Tarakan, termasuk meja dan kursi di bagian depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), kaca jendela beberapa ruangan, serta pintu kaca ruangan ETLE.

Tak lama setelah kejadian, mobil patroli piket tiba di lokasi. Namun, kelompok tersebut kemudian melakukan pengejaran terhadap anggota yang turun dari mobil patroli hingga ke Jalan Yos Sudarso, tepatnya di sekitar McDonald’s. Dalam insiden tersebut, seorang anggota kepolisian, Bripda I Putu Anugerah, mengalami luka dan diduga senjata api laras panjang yang dibawanya dirampas oleh kelompok tersebut.

Lima anggota kepolisian yang mengalami luka-luka akibat insiden ini adalah:

  1. Bripda Muhammad Nur Rizky – mengalami luka robek di kepala bagian atas dan luka lebam di lengan kiri.
  2. Bripda I Putu Anugerah – mengalami luka robek di kepala bagian belakang.
  3. Bripda Fauzan Hidayat – mengalami luka lebam di kepala dan tangan.
  4. Bripda Rahmat Kurniawan – mengalami luka lebam di pipi kanan dan kiri serta di kedua lengan.
  5. Bripda Richard Pasambo – mengalami luka lebam di kepala bagian kiri.

Kelima anggota tersebut saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Jusuf SK.

Dari hasil pemeriksaan awal, dugaan sementara menyebutkan bahwa penyerangan tersebut dilakukan dengan menggunakan berbagai benda tumpul, seperti batu, kayu, dan besi. Selain itu, kelompok tersebut juga diduga membawa senjata berupa senpi laras pendek (airsoft gun) serta senjata tajam seperti sangkur dan kerambit.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak TNI maupun kepolisian terkait penyebab insiden ini. Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif serta pihak-pihak yang terlibat.

Pihak kepolisian dan TNI diharapkan dapat segera menyelesaikan permasalahan ini dengan pendekatan yang profesional agar situasi tetap kondusif dan tidak menimbulkan ketegangan di tengah masyarakat.

IKLAN
IKLAN