Nusantaranews.co,- Batu empedu merupakan salah satu penyakit yang sering tidak disadari oleh penderitanya hingga menyebabkan komplikasi serius. Penyakit ini terjadi akibat terbentuknya endapan keras di kantong empedu, yang berfungsi menyimpan cairan empedu untuk membantu proses pencernaan. Meski sering dianggap sepele, batu empedu bisa memicu nyeri hebat hingga memerlukan tindakan medis serius.
Penyebab dan Faktor Risiko
Batu empedu dapat terbentuk akibat ketidakseimbangan dalam komposisi cairan empedu, seperti kelebihan kolesterol, bilirubin, atau garam empedu. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini antara lain:
Faktor genetik atau riwayat keluarga yang memiliki batu empedu.
Obesitas, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam empedu.
Pola makan tinggi lemak dan kolesterol, tetapi rendah serat.
Diabetes, karena kadar insulin yang tinggi dapat memicu pembentukan batu empedu.
Kurangnya aktivitas fisik, yang berdampak pada metabolisme tubuh.
Gejala Batu Empedu
Banyak penderita batu empedu tidak merasakan gejala hingga terjadi penyumbatan di saluran empedu. Beberapa tanda yang umum muncul, antara lain:
Nyeri hebat di perut kanan atas atau bagian tengah.
Mual dan muntah.
Perut kembung serta gangguan pencernaan.
Nyeri yang menjalar ke punggung atau bahu kanan.
Kulit dan mata menguning jika terjadi penyumbatan saluran empedu.
Pengobatan Batu Empedu
Metode pengobatan batu empedu tergantung pada ukuran dan tingkat keparahan penyakit. Jika batu empedu masih kecil dan belum menyumbat, pengobatan non-bedah bisa dilakukan dengan:
– Obat-obatan seperti asam ursodeoksikolat untuk melarutkan batu empedu.
– Diet sehat, menghindari makanan berlemak tinggi serta meningkatkan asupan serat.
– Konsumsi air putih yang cukup untuk membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.
– Rutin mengonsumsi jus apel juga dipercaya mampu menghancurkan batu empedu secara alami ( alodokter.com )
Namun, jika batu empedu berukuran besar atau sudah menyebabkan komplikasi, maka tindakan medis yang diperlukan meliputi:
– Operasi Kolesistektomi, yaitu pengangkatan kantong empedu secara laparoskopi.
– Litotripsi Gelombang Kejut, menggunakan gelombang suara untuk menghancurkan batu empedu.
– ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography), prosedur untuk mengangkat batu empedu yang menyumbat saluran empedu tanpa harus mengangkat kantong empedu.
– Pencegahan Batu Empedu
Agar terhindar dari batu empedu, masyarakat disarankan untuk menjaga pola hidup sehat, antara lain:
– Mengonsumsi makanan tinggi serat dan rendah lemak jenuh.
– Menghindari makanan olahan dan tinggi gula.
– Berolahraga secara rutin.
– Menjaga berat badan ideal.
Dengan mengenali gejala serta melakukan langkah pencegahan, risiko batu empedu dapat diminimalisir. Jika mengalami nyeri perut yang berulang, segera periksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat sebelum terjadi komplikasi yang lebih serius.
*Sumber:* Informasi dalam artikel ini dikutip dari berbagai sumber medis terpercaya, termasuk jurnal kesehatan, situs resmi organisasi kesehatan, serta wawancara dengan tenaga medis profesional. [ Raden Prawira ]