Oleh: Melia Widiharsanti
Owner Freya Baby and Kids Shop Cirebon
Borneoindonesianews.com,- Saya lahir dan tumbuh di masa ketika masa kecil diwarnai suara tawa, derit roda mobil-mobilan, atau denting panci mainan yang berpura-pura memasak. Saya ingat betul, betapa boneka menjadi “teman curhat” yang setia, dan betapa menyusunnya kembali balok kayu yang roboh mengajarkan saya arti mencoba lagi.
Namun hari ini, pemandangan itu semakin jarang saya temui. Sebagai pemilik toko perlengkapan baby dan anak , saya sering menyaksikan momen yang membuat hati saya tercekat. Seorang anak memandang mainan superhero dengan mata berbinar, memohon pada ibunya, “Bu, aku mau ini.” Ibunya tersenyum lalu berkata, “Nanti saja, kan ada hape.”
Hanya satu kalimat, tapi rasanya seperti sebuah garis tegas yang memisahkan masa kecil generasi dulu dengan masa kecil anak-anak zaman ini.
Saya tidak menolak perkembangan teknologi. Gadget punya manfaatnya sendiri. Tapi gadget tidak bisa menggantikan sentuhan nyata, interaksi langsung, dan pengalaman membangun dunia dari imajinasi. Mainan fisik mengajak anak bergerak, meraih, mengatur, dan menciptakan. Boneka melatih empati, balok mengasah logika, dan permainan peran mengembangkan keterampilan sosial.
Gadget memberi hiburan instan, tapi sering membuat anak duduk diam, menyerap gambar tanpa berinteraksi. Mainan justru memancing anak untuk bertanya, mencoba, dan berkreasi. Saat bermain bersama teman atau keluarga, anak belajar arti berbagi, menunggu giliran, dan memahami perasaan orang lain pelajaran hidup yang tidak bisa diunduh.
Saya percaya, masa kecil adalah pondasi kehidupan. Mainan bukan sekadar hadiah, melainkan jembatan menuju tumbuh kembang yang sehat. Anak-anak butuh gadget, ya. Tapi mereka juga butuh dunia nyata yang bisa disentuh, diatur, dan diwarnai dengan imajinasi mereka sendiri.
Kepada para orang tua, saya ingin berpesan: suatu hari nanti, anak Anda tidak akan mengingat game apa yang mereka mainkan di layar. Tapi mereka akan mengingat momen saat mobil-mobilan pertama kali melaju di lantai rumah, atau saat Anda ikut duduk di lantai, membangun istana dari balok bersama mereka. Itulah kenangan yang akan melekat, dan itulah masa kecil yang seutuhnya.